"PERCAYALAH BAHWA SENYUM ADALAH KEKUATAN TERHEBAT UNTUK MENGUSIR SEMUA MASALAH DAN KESEDIHAN YANG BERSEMAYAM DI DALAM TUBUH INI"

Kamis, 17 Januari 2013

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) KRITIK SASTRA



UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kritik Sastra
Dosen Pembimbing: Ronidin, M.Hum.







Oleh:
Alvino Prasetyawan
NPM 10080288
Sesi G/2010


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2012

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
KRITIK SASTRA
A.    SOAL:
1.      Jelaskan pengertian kritik sastra menurut KBBI, Atar Semi, dan Rahmad Djoko Pradopo?
2.      Jelaskan empat model pendekatan yang dikemukakan oleh Abrams dalam Kritik Sastra!
3.      Jelaskan empat model lainnya yang dikemukakan oleh Atar Semi!
4.      Buatlah sebuah analisis terhadap Novel Padang Bulan dengan memilih salah satu pendekatan yang dikemukakan pada soal dua dan tiga di atas! Analisis harus didukung oleh sumber bacaan yang relevan!
B.     JAWABAN
1.      Pengertian Kritik Sastra menurut KBBI, Atar Semi, dan Rahmat Djoko Pradopo
  1. Menurut Rahmat Djoko Pradopo
Kritik sastra adalah bidang studi sastra untuk menghakimi karya sastra, untuk memberi penilaian dan keputusan mengenai bermutu atau tidaknya suatu karya sastra yang sedang dihadapi kritikus.
  1. Menurut KBBI
Kritik sastra dapat diartikan sebagai kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruknya terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya.
  1. Menurut Atar Semi
Kritik sastra dapat diartikan sebagai analisis untuk menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sastra bukan untuk menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar/salah sebuah karya. Tapi, tujuan akhirnya adalah mendoro0ng sastrawan untuk penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya lebih baik.

2.      Empat model pendekatan Kritik Sastra menurut Abrams
  1. Mimetik
Pendekatan mimetik adalah pendekatan kajian sastra yang menitik beratkan kajianya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar karya sastra. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai tiruan, pencerminan atau penggambaran dunia dan kehidupan manusia dan kriteria utama yang dikenalkan pada karya sastra adalah “Kebenaran” penggambaran, atau yang hendaknya digambarkan.

  1. Pragmatik
Memandang karya sastra sebagai sesuatu yang dibangun untuk mencapai (mendapatkan) efek-efek tertentu pada audience (pendengar, pembaca), baik berupa efek-efek kesenangan estetis ataupun ajaran/pendidikan, maupun efek-efek yang lain. Pendekatan  ini menitikberatkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra. Pembaca memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan sebuah karya merupakan karya sastra atau bukan.
  1. Ekpresif
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajianya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis. memandang karya sastra terutama dalam hubungannya dengan penulis sendiri. Kritik ini mendefinisikan puisi/karya sastra sebagai sebuah ekspresi, curahan atau ungkapan perasaan atau sebagai produk imajinasi pengarang yang bekerja dengan persepsi-persepsi, pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaannya.
  1. Objektif
Pendekatan objektif merupakan suatu pendekatan yang hanya menyelidiki karya sastra itu sendiri tanpa menghubungkan dengan hal-hal di luar karya sastra. Kritik objektif mendekati karya sastra sebagai sesuatu yang berdiri bebas dari penyair, audience, dan dunia yang mengelilinginya! Kritik itu menganalisis karya sastra sebagai sebuah objek yang mencukupi dirinya sendiri atau hal yang utuh, atau sebuah dunia dalam dirinya (otonom), yang harus ditimbang atau dianalisis dengan kriteria “intrinsik” seperti kompleksitas, keseimbangan, integritas, dan saling hubungan antara unsur-unsur pembentuknya.

3.      Empat model pendekatan Kritik Sastra menurut Atar Semi
  1. Semiotik
Merupakan pendekatan objektif atau pendekatan struktural yaitu penelaahan sastra dengan mempelajari setiap unsur yang ada didalamnya, tanpa ada yang dianggap tidak penting. Karya Sastra merupakan suatu yang terikat dengan sistim yang dibentuknya sendiri. Sehingga sistim yang ada di luarnya tidak berlaku terhadap nya. Pendekatan semiotik melihat sistim itu jauh lebih luas.

  1. Sosiologi
Merupakan pendekatan yang bertolak dari pandangan bahwa sastra merupakan pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui sastra, penggarang mengungkapkan tentang suka duka kehidupan masyarakat yang mereka ketahui dengan sejelas-jelasnya.kritik sastra yang dilakukan  terfokus atau lebih banyak memperhatikan segi-segi sosial kemasyarakatan yang dapat dalam suatu karya sastra.

  1. Psikologi
Menurut Atar Semi Pendekatan psikologi sastra bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu membahas peristiwa kehidupan manusia. Manusia selalu memperlihatkan perilaku beragam. Bila ingin melihat dan mengenal manusia lebih dalam dan lebih jauh diperlukan psikologi. Semi juga berpendapat bahwa psikologi sastra adalah suatu disiplin ilmu yang memandang karya sastra sebagai suatu karya yang memuat peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang diperankan oleh tokoh-tokoh imajiner.
  1. Moral
Pendekatan ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa dari suatu karya sastra dianggap sebagai suatu medium yang paling efektif membina moral dan kepribadian suatu kelompok masyarakat. Moral dalam hal ini diartikan sebagai suatu norma, suatu konsep tentang kehidupan yang di sanjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat dan moral ini menjadi pegangan hidup yang tidak mudah berubah.


4.      Analisis Novel “Padang Bulan” Karya Andrea Hirata menggunakan Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajianya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis. memandang karya sastra terutama dalam hubungannya dengan penulis sendiri. Kritik ini mendefinisikan puisi/karya sastra sebagai sebuah ekspresi, curahan atau ungkapan perasaan atau sebagai produk imajinasi pengarang yang bekerja dengan persepsi-persepsi, pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaannya.
. Secara teori, terdapat hubungan antara karya dengan ekspresi perasaan pengarang. Bagaimana keadaan emosional seorang penulis akan berpengaruh terhadap karya-karya yang dihasilkan. Keadaan yang bahagia tentunya dapat menginspirasi berbagai karya yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya.
Salah satu kekhasan penulis adalah, selalu menulis karya dalam bentuk tetralogi. Secara bersambung dan berhubungan. Dalam setiap kisah, Andrea Hirata secara kreatif mengganti tokoh utama. Dalam Novel Padang Bulan ini Andrea Hirata menyebutkan nama Enong, sebenarnya Enong bukanlah nama sebenarnya, Enong adalah kisah kecil dari Maryamah Karpov. Nama Enong digunakan untuk nama panggilan kesayangan. Seperti itulah nama dalam tradisi orang melayu. Lagi-lagi Andrea Hirata mengangkat tokoh dari latar kehidupan sosial dalam strata paling rendah. Seperti Lintang dalam Novel Laskar Pelangi. Lintang adalah anak dari ayah nelayan miskin yang dibuat semakin miskin dengan kehilangan seorang bapak saat melaut. Dan kini Enong adalah Seorang anak dari pasangan kuli timah dan pekerja serabutan yang memiliki dua orang adik. Berkali-kali tokoh miskin ini dibenturkan dengan masalah biaya dalam aktivitasnya. Mereka dipaksa kerja siang dan malam hanya untuk membiayai sekolah. Begitu burukkah kondisi pendidikan Indonesia di mata Andrea Hirata?
Mungkin iya, jika Andrea mengambil referensi dari berbagi pendidikan di Moskow, tempat ia mengenyam pendidikan dan di negara kita secara nyata mempeributkan masalah materi yang tak kunjung selesai. Setiap murid di sekolah pasti memiliki pengalaman belajar dari sekolah tempat ia mengenyam pendidikan. Bagaimana karakter guru, mata pelajaran yang disukai, dan kawan-kawan yang berkesan.
Jelas Andrea juga memiliki semuanya. Dalam novel “Padang Bulan” Andrea Hirata menitipkan kegemarannya terhadap bidang studi bahasa Inggris melalui Enong, seorang anak kelas lima SD yang sangat gemar belajar Bahas Inggris. Enong yang mengidolakan seorang guru bahasa inggris petama di kampungnya bernama bu Nizam. Enong pun bercita-cita menjadi guru Bahasa Inggris di Desanya. Bahkan dalam Mozaik kedua Andrea Hirata memberi judul “Bahasa Inggris”. Meski akhirnya secara mendadak Enong harus berhenti sekolah dan mengambil alih seluruh tanggung jawab keluarga dikarenakan Ayahnya meninggal dunia.”
Dalam dunia nyata, Andrea masih memberikan perhatian yang besar kepada dunia pendidikan dengan mengajar matematika seperti lintang dan bahasa Inggris seperti Enong.
“kadang-kadang ia mengisi waktu luang dengan sukarela mengajar matematika dan bahasa Inggris untuk anak kecil,...” dikutip dari Chole Meslin (www.chloemeslincousteau.multiply.com)  Juni, 2010.
Jika ditinjau dari segi keluarga. Andrea Hirata menghadirkan keluarga yang harmonis di setiap novelnya. Sebagai tradisi orang melayu yang sangat menjujung tinggi martabat orang tua. Maka Andrea menghadirkan dalam lingkungan kelurganya Ikal dan Enong. Ayah adalah malaikat berwibawa. Ayah selalu di hadirkan sebagai sosok yang bijaksana. Ayah siapa saja dalam setiap tokoh dalam lakonya. Berikut teks yang menunjukan kebijaksanaan ayah,
Buku ini untuk anakku, Enong.
Kamus satu miliyar kata.
Cukuplah untukmu sampai bisa menjadi guru bahasa Inggris
Seperti bu Nizam.
Kejarlah cita-citamu, jangan menyerah, semoga sukses.

Tertanda,
Ayah” (Hirata, 2012:15).
Dalam tahap konflikasi atau tahapan masalah. Andrea mengaduk-ngaduk emosi pembaca. Dalam Novel Laskar Pelangi, Lintang harus kehilangan ayahnya akibat badai laut saat melaut. Sementara dalam Novel Padang Bulan, Enong juga kehilangan ayahnya akibat tertimbun tanah galian. Keselamatan kerja membuat seseorang harus kehilangan kebahagian. Sepertinya tidak ada kata selamat untuk pekerjaan seorang bersetrata redah seperti ayah Lintang dan Enong. Keduanya kehilangan orang yang sangat bijaksana dalam kehidupannya. Yang harus menjadikan kedua-duanya mengambil alih menjadi tulang punggung keluarga dan meninggalkan bangku sekolah. Nasib rakyat kecil yang tidak pernah bergeser dari kemiskinan, pekerjaan yang mengancam keselamatan, bekerja dibawah umur dan problematika pendidikan. Semua berdasarkan sudut pandang Andrea yang disampaikan secara berulang-ulang.
Lalu bagimana kehidupan cintanya? Cinta seakan menjadi nadi dalam kebanyakan novel di tanah air. meski Andrea tidak mengangkat tema cinta. Namun cinta selalu mengambil bagian penting. Dari laskar pelangi hingga Bulan purnama, seorang anak Tionghoa bernama A Ling benar-benar menarik hatinya. A Ling digambar sebagai tokoh yang sempurna. Sikap santun dan senang menghargai.
Kisah cinta memang sering diangkat dalam prosa romantisme. Andrea Hirata lebih dewasa memaknai cinta yang ia masukkan dalam novel-novelnya. Cinta yang ia sajikan lebih menyentuh sisi humanisme. Cinta kepada sahabat karib, cinta kepada guru, cinta kepada orang tua dan cinta kepada Allah. Dan satu cinta untuk A ling tentunya. Secara proposional ia membagi cintanya. Nama A Ling dan ayah harus berbagi cinta dalam novel Padang Bulan ini. Dan cinta kepada orang tua menjadi sangat utama. ketika Andrea Hirata secara tragis memutus harapan cintanya dengan A ling dan memenagkan cinta Ikal kepada Orang tuanya.
Dalam novelnya, ikal yang merupakan perwujudan andrea dalam novel sering dikatakan bujang lapuk. Dalam biografi Andrea Hirata, disebutkan bahwa Andrea Hirata ternyata masih lajang. Namun pada tahun 1998 pernah hendak menikah dengan seorang perempuan bernama Rosana, sayang pada tahun 2000 pernikahan itu gagal. Karena Rosana masih berstatus istri orang. Lantas, bagaimana tentang kehidupan Andea sendiri?
Andrea Hirata, Novelis kelahiran tanah Belitong ini tidak hanya dikenal dalam dunia novelis nasional, bahkan novelis yang mendapatkan sepuluh penghargaan Internasional itu telah disejajarkan namanya dengan berbagai nama novelis internasional. Pada tanggal 23 maret 2010 telah menandatangani Publisher Agreement antara penerbit bentang pustaka dengan Amer-asia books, Inc, Tuscon, Arizona, USA. Peristiwa ini membuktikan bahwa putra bangsa memiliki kapasitas yang baik dalam dunia kepenulisan. Tentunya akan memberikan suntikan motivasi untuk penulis-penulis Indonesia untuk mengikuti jejak langkahnya.
Mengapa harus karya Andrea Hirata?
Banyak hal yang sangat unik dari karya-karya Andrea. Ide tulisan dengan hasrat bereksperimen dan cara berfikir yang luas serta dapat menjangkau semua kalangan membuat buku ini selalu nyaman dibaca. Seperti ada jutaan makna yang dapat pembaca gali dalam buku-buku Andrea Hirata.
Kabar terakhir menyebutkan, Andrea Hirata menetap di Belitong yang mendapat julukan Negeri Laskar Pelangi dengan kedua orang tuanya. Namun ia sering tinggal di sebuah kabin dipinggiran sungai, di tepi kampungnya dipinggiran sungai, tanpa jaringan telepon, tanpa internet dan tanpa listrik. kadang ia secara sukarela mengajar matematika dan bahasa Inggris untuk anak-anak kecil. Ia juga sering mencoba suaranya sebagai tukang adzan di masjid. Lalu, bagaimana dengan karya-karyanya?
Pada penulisan pertama Andrea Menulis novel berjudul Laskar Pelangi. Novel ini diterjemahahkan dalam berbagai bahasa. Novel ini telah berhasil mendapatkan banyak perhargaan di luar dan di dalam negeri. Novel yang di filmkan ini juga memenangkan MIA (Movie Indonesia Award) sebagai film terispiratif dan musik terbaik. Laskar pelangi menjadi novel fenomenal.
Menyusul Laskar Pelangi dan menjadi novel sambungannya. Muncullah Sang Pemimpi yang juga berhasil memberikan ispirasi kepada pencita novel di tanah air. Kemenarikan cerita dan bobot amanat, akhirnya Sang Pemimpi berhasil di filmkan meskipun tidak mendapat apresiasi seperti Laskar Pelangi yang menjadi film dengan penonton terbanyak berberapa tahun terakhir ini.
Dan masih dalam satu rangkaian cerita ditulislah Andesor dan Maryamah Kapuv. Meski tidak mendapat apresiasi seperti novel-novel sebelumnya. Andesor dan Maryamah Kapuv menjadi bacaan berbobot. Selanjutnya, munculah Cinta dalam gelas dan Padang Bulan.

Tidak ada komentar: